11 April 2011

MANUSIA DAN KEADILAN


KASUS TIDAK KONSISTENYA PENEGAK HUKUM DI INDONESIA


Kasus ini tentang Gayus Tambunan

Ada yang menarik dalam persidangan kasus Gayus Tambunan, di luar tuntutan jaksa yang luar biasa yaitu 20 tahun penjara untuk sang terdakwa. Gayus mengatakan bahwa dia tidak terlalu kaget dengan tuntutan itu, karena sekarang dirinya tidak mengurusi para jaksa. Berbeda dengan sidang pertamanya di Tangerang dulu, ketika dia hanya dituntut satu tahun percobaan, karena jaksa "ada yang mengurusi."

Sungguh sindiran yang mengena terhadap kebobrokan sistem hukum kita. Dan cukup menyedihkan bahwa untuk mengetahui fakta yang sudah menjadi rahasia umum tersebut, kita mendengarnya dari mulut orang yang dianggap sebagai salah satu penjahat terbesar sekarang ini. Bukan hal yang menyenangkan tentu saja, tetapi apa boleh buat. Para penegak hukum, ahli hukum dan anggota parlemen yang seharusnya mendidik rakyat agar taat hukum justru berkontribusi pada sistem yang rapuh itu, dan dari mereka kita tidak pernah menerima jawaban jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi."

Jawaban standar dari para punggawa hukum adalah kita bertindak sesuai hukum dan aturan yang ada, karena Indonesia adalah negara hukum. Tetapi fakta yang banyak kita dengar, tindakan hukum bergantung pada berapa bayarannya. Atau seperti kata Gayus, diurus atau tidaknya para aparat hukum. Inilah salah satu penyebab terbesar dari rapuhnya sistem hukum kita, dengan akibat nyata yaitu inkonsistensi tuntutan jaksa atau putusan hakim. Hukum yang terbeli pasti bersifat diskriminatif dan tidak adil, padahal hukum diciptakan untuk memberantas diskriminasi dan menegakkan keadilan. Semua orang sama di muka hukum.

Jaksa yang menuntut Gayus dalam sidang pertama di Tangerang dan yang kedua di Jakarta memang berbeda orangnya, tetapi mereka mewakili insititusi, atau bahkan bisa disebut sebagai pengacara negara. Tetapi dalam kasus yang sama melawan orang yang sama, yaitu Gayus, negara menuntut dua kaliyang pertama satu tahun percobaan, yang kedua 20 tahun penjara. Sistem hukum macam apa ini?

Kekacauan sistem ini terjadi pasti karena ulah operatornya. Kalau sistemnya benar dan berjalan baik, tuntutan 20 tahun itu mungkin sudah disampaikan di sidang pertama, dan tidak perlu ada sidang kedua. Sekarang, Gayus bahkan bisa disidang sampai empat kali. Dia bisa disidang kembali karena menerima suap, dan yang ke empat karena meninggalkan selnya untuk jalan-jalan ke Bali.

Empat kali sidang untuk seorang Gayus! Padahal sistem hukum kita mendorong penanganan perkara yang berbiaya murah, efektif dan efisien. Semua orang melihat Gayus sebagai penjahat besarnya, dan melupakan para aparat yang bermain di belakang kasusnya dan justru merusak tatanan hukum yang mestinya mereka jaga. Dan kalau kita perhatikan, para penegak hukum yang diperkarakan bersama Gayus hanya mereka yang berpangkat rendah, kecuali yang membebaskan Gayus dulu. Anehnya lagi, belum satu pun jaksa yang dituduh menerima suap dari Gayus, padahal cukup jelas petunjuknya tuntutan yang cuma satu tahun percobaan dan pengakuan Gayus bahwa dia membayar jaksa sekitar Rp5 miliar lewat pengacaranya.

Dari kasus Gayus saja kita bisa berkaca betapa tidak konsistennya hukum di Indonesia, padahal kemungkinan besar masih banyak Gayus-Gayus lain yang sedang berperkara hukum. Yang menjadi masalah terbesar kita, kasus Gayus menjadi skandal karena akhirnya ketahuan, jadi kalau tidak ketahuan dia masih bebas dari dakwaan.

Selama mental dan integritas aparat tidak diperbaiki, sistem hukum yang kacau injakan ialan terus, terutama jika penyimpangan yang mereka lakukan tidak terendus oleh publik.

Reformasi bidang hukum memang harga mati dan harus segera dijalankan.

MANUSIA DAN PENDERITAA


JENIS-JENIS FOBIA DAN PENJELASAN

  • Acerbophobia: Ketakutan pada asam.
  • Acousticophobia: Ketakutan pada suara.
  • Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
  • Aerophobia / Anemophobia: Ketakutan serta panik apabila kulit mereka terkena aliran udara.
  • Agoraphobia / Kenophobia: Ketakutan pada ruang yang kosong atau terbuka.
  • Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
  • Allodoxaphobia: Takut pada pendapat.
  • Amatophobia: Ketakutan pada debu.
  • Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
  • Amychophobia: Ketakutan apabila dirinya disiksa atau mengalami luka / kecelakaan.
  • Androphobia: Androphobia dijumpai pada wanita, yaitu ketakutan pada laki-laki.
  • Anemophobia: Takut pada pergerakan udara atau angin.
  • Anthophobia: Ketakutan terhadap bunga.
  • Anthrophobia / Sociophobia: Ketakutan pada masyarakat atau orang secara umum.
  • Antlophobia: Ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
  • Apeirophobia: Ketakutan pada hal-hal yang tak terbatas, misalnya: sumur, langit, laut, dll.
  • Apiphobia / Melissophobia: Ketakutan pada binatang yang menyengat.
  • Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
  • Asthenophobia: Ketakutan menjadi lemah.
  • Astrophobia: Ketakutan pada langit dan angkasa.
  • Ataxophobia: Takut pada kekacauan atau ketidakrapian.
  • Atephobia: Takut tinggal di pegunungan atau dirumah bertingkat karena dibayangi oleh ketakutan akan reruntuhan.
  • Auroraphobia: Ketakutan pada aurora atau cahaya utara, yaitu suatu fenomena alam yang hanya tampak di daerah belahan utara bumi.
  • Automanophobia: Takut pada suara perut, makhluk animasi, patung lilin, segala sesuatu yang secara salah merepresentasikan makhluk yang memiliki persepsi.
  • Autophobia: Ketakutan pada diri sendiri.
  • Bacilliophobia / Microphobia: Ketakutan akan baksil atau kuman.
  • Ballistophobia: Ketakutan terhadap proyektil, misalnya peluru kendali, roket, mortir atau meriam.
  • Basophobia / Stasiphobia: Ketakutan untuk berdiri tegak atau ketakutan untuk berjalan.
  • Bathophobia: Ketakutan akan kedalaman atau obyek yang lebih tinggi, misalnya gedung pencakar langit atau tebing yang curam.
  • Belonephobia / Aichmophobia: Ketakutan pada benda-benda yang tajam.
  • Bibliophobia: Ketakutan bila melihat buku.
  • Botophobia: Ketakutan pada ruang atau kamar dibawah tanah.
  • Bromhidrophobia: Ketakutan bila dirinya mengeluarkan bau badan atau takut kepada bau badan orang lain.
  • Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
  • Bufonophobia: Takut pada katak.
  • Cancerphobia: Ketakutan akan akan penyakit kanker.
  • Cheimaphobia / Psycrophobia: Ketakutan bila kedinginan.
  • Chermatophobia: Ketakutan terhadap uang.
  • Chromatophobia: Ketakutan akan warna-warna tertentu, misalnya ketakutan akan warna merah (erythrophobia). Phobia terhadap warna hitam lebih sering dihubungkan dengan phobia terhadap kegelapan (noctiphobia).
  • Chronophobia: Ketakutan pada suara jam berdentang.
  • Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada dalam makanan.
  • Claustrophobia: Ketakutan berada dalam ruangan sempit.
  • Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu ruangan.
  • Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
  • Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
  • Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis.
  • Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap kotoran.
  • Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap benda-benda yang terbuat dari gelas.
  • Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
  • Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
  • Diabetophobia: Takut terhadap penyakit diabetes / kencing manis.
  • Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila berada didalam rumah.
  • Doraphobia: Ketakutan yang terjadi bila menjamah bulu binatang.
  • Dromophobia: Ketakutan untuk mengembara.
  • Dysmorphophobia / Teratophobia: Takut pada orang cacat.
  • Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  • Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  • Entomophobia / Melissophobia: Ketakutan pada serangga.
  • Ereutophobia: Ketakutan akan rasa malu.
  • Ergophobia: Takut bekerja.
  • Erotophobia: Takut akan cinta sexuil.
  • Eurotophobia: Takut pada alat kelamin wanita.
  • Galeophobia / Ailurophobia / Gatophobia: Takut akan kucing.
  • Gamaphobia: Takut akan perkawinan.
  • Genophobia: Takut sakit demam panas.
  • Gephyrophobia / Gephydrophobia / Gephysrophobia: Takut menyeberang jembatan.
  • Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua.
  • Graphophobia: Ketakutan bila melihat tulisan.
  • Gynaephobia: Perasaan takut kepada wanita.
  • Hadephobia: Takut akan neraka.
  • Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
  • Hapephobia: Ketakutan terhadap sentuhan fisik.
  • Hellenologophobia: Takut pada istilah atau terminologi ilmiah rumit dari bahasa Yunani.
  • Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
  • Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
  • Heliophobia: Ketakutan bila melihat atau terkena sinar matahari.
  • Hodophobia: Takut bepergian.
  • Homichlophobia: Ketakutan pada kabut.
  • Homophobia: Ketakutan pada orang-orang homo seks.
  • Hormephobia: Takut pada suatu kejutan.
  • Hydrophobia / Iyssophobia: Takut pada air.
  • Hygrophobia: Ketakutan pada tempat yang lembab.
  • Hylophobia: Ketakutan terhadap hutan.
  • Hypengyophobia: Ketakutan terhadap tanggung jawab.
  • Hypnophobia: Ketakutan untuk tidur.
  • Ichtyophobia: Ketakutan terhadap ikan.
  • Ideophobia: Ketakutan akan ide-ide.
  • Iophobia: Ketakutan bila melihat racun.
  • Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
  • Kathisophobia: Takut duduk.
  • Kinesophobia: Takut melihat gerakan-gerakan.
  • Kleptophobia / Harpaxophobia: Takut pada pencuri atau perampok.
  • Linonophobia: Takut akan benang, tali atau senar.
  • Lygophobia: Takut berada di tempat gelap.
  • Lyssophobia: Takut bila menjadi gila.
  • Mastigophobia: Takut pada hukuman.
  • Merinthophobia: Ketakutan bila diikat.
  • Metallophobia: Ketakutan terhadap benda-benda logam.
  • Misophobia: Takut terkena kotoran atau kuman.
  • Monophobia: Takut bila ditinggal seorang diri.
  • Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
  • Mythophobia: Takut untuk tertipu.
  • Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
  • Neophobia / Kainophobia: Takut pada segala sesuatu yang baru.
  • Nyctophobia: Takut gelap atau malam.
  • Obesitophobia: Ketakutan untuk menjadi gemuk.
  • Octophobia: Takut pada angka 8.
  • Odontophobia: Takut pada gigi binatang.
  • Ombrophobia: Takut pada hujan.
  • Onemophobia / Phronemophobia: Takut untuk berpikir.
  • Onomatophobia: Takut mendengar suatu nama tertentu.
  • Ophidiophobia: Takut akan ular atau binatang melata.
  • Ophthalmophobia / Scopophobia: Takut dilihat oleh orang lain.
  • Oneirophobia: Takut pada mimpi.
  • Ornithophobia: Takut pada burung.
  • Papyrophobia: Takut pada kertas.
  • Paraphobia: Takut pada penyimpangan seksual.
  • Pathophobia / Nosophobia: Takut akan penyakit.
  • Peccatiphobia: Takut berbuat dosa.
  • Pedagogiephobia: Takut pada suatu pendidikan.
  • Pediculophobia: Takut pada binatang kutu.
  • Pedophobia: Takut berjumpa dengan anak-anak.
  • Pengophobia: Takut pada siang hari.
  • Pharmacophobia / Hydrargyrophobia: Takut terhadap berbagai macam obat-obatan.
  • Photophobia: Takut akan sinar atau cahaya.
  • Phobophobia: Takut pada phobia.
  • Phonophobia: Takut pada bunyi atau suara (termasuk suaranya sendiri).
  • Pnygophobia: Ketakutan akan bayangan kematian tidak dapat bernapas atau tercekik.
  • Pyrexeophobia / Febriphobia: Takut pada panas.
  • Pyrophobia: Takut terhadap api.
  • Rhabdophobia: Takut dipukul.
  • Rodentiophobia: Takut terhadap tikus.
  • Scatophobia: Takut pada kotoran atau tinja.
  • Scelerophobia: Takut pada orang-orang jahat / perampok.
  • Selaphobia: Takut pada kilat.
  • Siderodromophobia: Takut pada kereta api, rel atau perjalanan dengan menggunakan kereta api.
  • Social Phobia: Takut dinilai secara negatif dalam situasi-situasi sosial.
  • Sociophobia / Ochlophobia / Polyphobia: Ketakutan akan sekumpulan orang.
  • Surgerophobia: Ketakutan untuk menjalani suatu operasi.
  • Taphephobia: Ketakutan apabila dikubur hidup-hidup.
  • Telephonophobia: Takut pada telepon.
  • Teratophobia: Ketakutan akan melahirkan anak cacat atau anak yang menyerupai monster.
  • Thalassophobia: Ketakutan terhadap lautan.
  • Thanatophobia / Thantophobia: Takut pada kematian.
  • Theophobia: Ketakutan terhadap Tuhan.
  • Tocophobia / Maieusiophobia: Takut bila melihat kelahiran bayi.
  • Toxicophobia: Takut akan diracun.
  • Trichophobia: Ketakutan pada rambut atau bulu.
  • Triskaidekaphobia: Ketakutan pada bilangan 13.
  • Ufophobia: Ketakutan akan munculnya makhluk angkasa luar.
  • Vaccinophobia: Takut di suntik.
  • Verminophobia: Takut pada kuman.
  • Vermiphobia / Helminthophobia: Takut pada cacing.
  • Xenophobia: Ketakutan pada orang asing atau orang dari negara asing.
  • Zoophobia: Takut pada binatang.
  • dll

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:

  1. Specific phobia
  2. Social phobia
  3. Agoraphobia - takut kepada tempat terbuka (Claustrophobia - takut kepada tempat tertutup, masuk ke dalam specific phobia)

Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia:

  1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
  2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.
  3. Abreaksi: Si penderita phobia disuruh membayangkan stimulus yang ditakuti kemudian disuruh membayangkan reaksinya jika stimulusnya ada. Setelah itu dimotivasi untuk menghadapi stimulus yang ditakuti tersebut pada saat ini / sekarang.
  4. Desentisisasi Sistematis: Si penderita phobia disuruh rileks sampai serileks-rileksnya dan memejamkan mata. Terapis menghadirkan stimulus takut / cemas dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi secara bertahap dan pelan-pelan. Dalam menghadirkan stimulus dapat secara imajiner ataupun secara langsung.
  5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.

3 April 2011

LAGU BERTEMANAKAN CINTA KEPADA TUHAN,ORANG TUA DAN CINTA ANTARA PRIA & WANITA

CINTA KEPADA TUHAN:

WALI

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah

Daripada kita pacaran
Lebih baik kita sholawatan
Daripada kita berduaan
Nanti bakal di hasut setan

Awas jangan dekat-dekatan
Kita ‘kan belum ada ikatan
Daripada dekat-dekatan
Mending kita sholawatan

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah

Bukan aku tak suka padamu
Bukan aku tak mau denganmu
Tapi aku mau liat dulu
Setebal apa imanmu

Sudahlah engkau lupakan
Anggap saja kita ta’arufan
Sudahlah jangan kau pikirkan
Mending kita sholawatan

Sholatullah salamullah, ‘ala Thoha Rasulillah
Sholatullah salamullah, ‘ala Yasin Habibillah
Tawasalna bibismillah, wa bilhadi Rasulillah,
Wa kulli mujahidin lillah, bi ahli badri, ya Allah


Maknanya menceritakan tentang manusia yang mengakui bahwa hanya allah yang maha besar.



CINTA TERHADAP ORANG TUA

IWAN F

Ribuan kilo jalan yang kau tempuh

Lewati rintang untuk aku anakmu

Ibuku sayang masih terus berjalan

Walau tapak kaki, penuh darah… penuh nanah

Seperti udara… kasih yang engkau berikan

Tak mampu ku membalas…ibu…ibu

Ingin kudekat dan menangis di pangkuanmu

Sampai aku tertidur, bagai masa kecil dulu

Lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku

Dengan apa membalas…ibu…ibu….


Maknanya menceritakkan tentang seorang anak yang ingin balas budinya kepada ibunya karena telah menyanginya dan merawatnya sejak kecil


LAGU CINTA TERHADAP PRIA & WANITA

MELLY G


Satu masa tlah terlewati
Benci dan rindu merasuk di kalbu
Ada apa dengan cintaku
Sulit untuk aku ungkap semua

Jangan pernah bibir tertutup
Bicarakan smua yang kau rasakan
Cinta itu kita yang rasa
Bila sengsara hati kan merana

Wahai pujangga cinta
biar membelai indah
Teladani kalbuku
Jujurlah pada hatimu
Ada apa dengan cinta
Perbedaan aku dan engkau
Biar menjadi bait dalam puisi cinta terindah

Andai bumi terbelah dua
Biar kita tetap saling berpeluk


Maknanya menceritan seorang pria dan wanita saling mencintai

JENIS LUKISAN

JENIS-JENIS ALIRAN LUKISAN:


1.NATURALISME

Naturalisme (seni rupa) di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari gerakan realisme pada abad19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme . Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss Baker , yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan ini. Salahs atu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap alam.

karya : basuki abullah



2.EKSPRESSIONIESME

Ekspressionisme adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional . Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan , sastra , film , arsitetur , dan musik . Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.

karya :Matthias Grünewald dan El Greco





3.KUBISME

Kubisme dalah aliran yang cenderung melakuka n usaha abstraksi terhadap objek ke dalam bent uk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi tertentu
Karya : Pablo Picasso