11 April 2011

MANUSIA DAN PENDERITAA


JENIS-JENIS FOBIA DAN PENJELASAN

  • Acerbophobia: Ketakutan pada asam.
  • Acousticophobia: Ketakutan pada suara.
  • Acrophobia / Hypsophobia: Ketakutan pada tempat yang tinggi.
  • Aerophobia / Anemophobia: Ketakutan serta panik apabila kulit mereka terkena aliran udara.
  • Agoraphobia / Kenophobia: Ketakutan pada ruang yang kosong atau terbuka.
  • Agyophobia: Ketakutan akan jalan yang ramai dan cenderung takut untuk menyeberang.
  • Allodoxaphobia: Takut pada pendapat.
  • Amatophobia: Ketakutan pada debu.
  • Amaxophobia: Ketakutan berkendaraan.
  • Amychophobia: Ketakutan apabila dirinya disiksa atau mengalami luka / kecelakaan.
  • Androphobia: Androphobia dijumpai pada wanita, yaitu ketakutan pada laki-laki.
  • Anemophobia: Takut pada pergerakan udara atau angin.
  • Anthophobia: Ketakutan terhadap bunga.
  • Anthrophobia / Sociophobia: Ketakutan pada masyarakat atau orang secara umum.
  • Antlophobia: Ketakutan pada sungai, banjir atau air yang mengalir.
  • Apeirophobia: Ketakutan pada hal-hal yang tak terbatas, misalnya: sumur, langit, laut, dll.
  • Apiphobia / Melissophobia: Ketakutan pada binatang yang menyengat.
  • Arachnephobia: Ketakutan pada laba-laba.
  • Asthenophobia: Ketakutan menjadi lemah.
  • Astrophobia: Ketakutan pada langit dan angkasa.
  • Ataxophobia: Takut pada kekacauan atau ketidakrapian.
  • Atephobia: Takut tinggal di pegunungan atau dirumah bertingkat karena dibayangi oleh ketakutan akan reruntuhan.
  • Auroraphobia: Ketakutan pada aurora atau cahaya utara, yaitu suatu fenomena alam yang hanya tampak di daerah belahan utara bumi.
  • Automanophobia: Takut pada suara perut, makhluk animasi, patung lilin, segala sesuatu yang secara salah merepresentasikan makhluk yang memiliki persepsi.
  • Autophobia: Ketakutan pada diri sendiri.
  • Bacilliophobia / Microphobia: Ketakutan akan baksil atau kuman.
  • Ballistophobia: Ketakutan terhadap proyektil, misalnya peluru kendali, roket, mortir atau meriam.
  • Basophobia / Stasiphobia: Ketakutan untuk berdiri tegak atau ketakutan untuk berjalan.
  • Bathophobia: Ketakutan akan kedalaman atau obyek yang lebih tinggi, misalnya gedung pencakar langit atau tebing yang curam.
  • Belonephobia / Aichmophobia: Ketakutan pada benda-benda yang tajam.
  • Bibliophobia: Ketakutan bila melihat buku.
  • Botophobia: Ketakutan pada ruang atau kamar dibawah tanah.
  • Bromhidrophobia: Ketakutan bila dirinya mengeluarkan bau badan atau takut kepada bau badan orang lain.
  • Brontophobia: Ketakutan akan suara halilintar.
  • Bufonophobia: Takut pada katak.
  • Cancerphobia: Ketakutan akan akan penyakit kanker.
  • Cheimaphobia / Psycrophobia: Ketakutan bila kedinginan.
  • Chermatophobia: Ketakutan terhadap uang.
  • Chromatophobia: Ketakutan akan warna-warna tertentu, misalnya ketakutan akan warna merah (erythrophobia). Phobia terhadap warna hitam lebih sering dihubungkan dengan phobia terhadap kegelapan (noctiphobia).
  • Chronophobia: Ketakutan pada suara jam berdentang.
  • Cibophobia: Takut makan karena takut menjadi sakit akibat kuman yang ada dalam makanan.
  • Claustrophobia: Ketakutan berada dalam ruangan sempit.
  • Cleithrophobia: Ketakutan apabila terkunci didalam suatu ruangan.
  • Clinicophobia: Ketakutan untuk ke dokter atau berobat.
  • Cremnophobia: Ketakutan berada di tebing yang curam.
  • Coitophobia: Ketakutan untuk melakukan persetubuhan dengan lawan jenis.
  • Coprophobia / Mysophobia / Tocophobia: Takut terhadap kotoran.
  • Crystallophobia / Hyalophobia: Ketakutan terhadap benda-benda yang terbuat dari gelas.
  • Cynophobia: Ketakutan terhadap anjing.
  • Demonophobia / Ghostphobia: Ketakutan akan setan-setan.
  • Diabetophobia: Takut terhadap penyakit diabetes / kencing manis.
  • Domatophobia / Oikophobia: Ketakutan yang terjadi bila berada didalam rumah.
  • Doraphobia: Ketakutan yang terjadi bila menjamah bulu binatang.
  • Dromophobia: Ketakutan untuk mengembara.
  • Dysmorphophobia / Teratophobia: Takut pada orang cacat.
  • Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  • Electrophobia: Ketakutan terhadap listrik.
  • Entomophobia / Melissophobia: Ketakutan pada serangga.
  • Ereutophobia: Ketakutan akan rasa malu.
  • Ergophobia: Takut bekerja.
  • Erotophobia: Takut akan cinta sexuil.
  • Eurotophobia: Takut pada alat kelamin wanita.
  • Galeophobia / Ailurophobia / Gatophobia: Takut akan kucing.
  • Gamaphobia: Takut akan perkawinan.
  • Genophobia: Takut sakit demam panas.
  • Gephyrophobia / Gephydrophobia / Gephysrophobia: Takut menyeberang jembatan.
  • Gerontophobia: Ketakutan terhadap usia tua.
  • Graphophobia: Ketakutan bila melihat tulisan.
  • Gynaephobia: Perasaan takut kepada wanita.
  • Hadephobia: Takut akan neraka.
  • Hamartophobia: Takut akan dosa dan kesalahan.
  • Hapephobia: Ketakutan terhadap sentuhan fisik.
  • Hellenologophobia: Takut pada istilah atau terminologi ilmiah rumit dari bahasa Yunani.
  • Hierophobia: Ketakutan akan barang-barang suci.
  • Hematophobia: Ketakutan melihat darah.
  • Heliophobia: Ketakutan bila melihat atau terkena sinar matahari.
  • Hodophobia: Takut bepergian.
  • Homichlophobia: Ketakutan pada kabut.
  • Homophobia: Ketakutan pada orang-orang homo seks.
  • Hormephobia: Takut pada suatu kejutan.
  • Hydrophobia / Iyssophobia: Takut pada air.
  • Hygrophobia: Ketakutan pada tempat yang lembab.
  • Hylophobia: Ketakutan terhadap hutan.
  • Hypengyophobia: Ketakutan terhadap tanggung jawab.
  • Hypnophobia: Ketakutan untuk tidur.
  • Ichtyophobia: Ketakutan terhadap ikan.
  • Ideophobia: Ketakutan akan ide-ide.
  • Iophobia: Ketakutan bila melihat racun.
  • Kakorhaphiophobia: Takut akan kegagalan.
  • Kathisophobia: Takut duduk.
  • Kinesophobia: Takut melihat gerakan-gerakan.
  • Kleptophobia / Harpaxophobia: Takut pada pencuri atau perampok.
  • Linonophobia: Takut akan benang, tali atau senar.
  • Lygophobia: Takut berada di tempat gelap.
  • Lyssophobia: Takut bila menjadi gila.
  • Mastigophobia: Takut pada hukuman.
  • Merinthophobia: Ketakutan bila diikat.
  • Metallophobia: Ketakutan terhadap benda-benda logam.
  • Misophobia: Takut terkena kotoran atau kuman.
  • Monophobia: Takut bila ditinggal seorang diri.
  • Myctophobia: Takut akan apa-apa yang gelap.
  • Mythophobia: Takut untuk tertipu.
  • Necrophobia: Takut terhadap orang mati atau mayat.
  • Neophobia / Kainophobia: Takut pada segala sesuatu yang baru.
  • Nyctophobia: Takut gelap atau malam.
  • Obesitophobia: Ketakutan untuk menjadi gemuk.
  • Octophobia: Takut pada angka 8.
  • Odontophobia: Takut pada gigi binatang.
  • Ombrophobia: Takut pada hujan.
  • Onemophobia / Phronemophobia: Takut untuk berpikir.
  • Onomatophobia: Takut mendengar suatu nama tertentu.
  • Ophidiophobia: Takut akan ular atau binatang melata.
  • Ophthalmophobia / Scopophobia: Takut dilihat oleh orang lain.
  • Oneirophobia: Takut pada mimpi.
  • Ornithophobia: Takut pada burung.
  • Papyrophobia: Takut pada kertas.
  • Paraphobia: Takut pada penyimpangan seksual.
  • Pathophobia / Nosophobia: Takut akan penyakit.
  • Peccatiphobia: Takut berbuat dosa.
  • Pedagogiephobia: Takut pada suatu pendidikan.
  • Pediculophobia: Takut pada binatang kutu.
  • Pedophobia: Takut berjumpa dengan anak-anak.
  • Pengophobia: Takut pada siang hari.
  • Pharmacophobia / Hydrargyrophobia: Takut terhadap berbagai macam obat-obatan.
  • Photophobia: Takut akan sinar atau cahaya.
  • Phobophobia: Takut pada phobia.
  • Phonophobia: Takut pada bunyi atau suara (termasuk suaranya sendiri).
  • Pnygophobia: Ketakutan akan bayangan kematian tidak dapat bernapas atau tercekik.
  • Pyrexeophobia / Febriphobia: Takut pada panas.
  • Pyrophobia: Takut terhadap api.
  • Rhabdophobia: Takut dipukul.
  • Rodentiophobia: Takut terhadap tikus.
  • Scatophobia: Takut pada kotoran atau tinja.
  • Scelerophobia: Takut pada orang-orang jahat / perampok.
  • Selaphobia: Takut pada kilat.
  • Siderodromophobia: Takut pada kereta api, rel atau perjalanan dengan menggunakan kereta api.
  • Social Phobia: Takut dinilai secara negatif dalam situasi-situasi sosial.
  • Sociophobia / Ochlophobia / Polyphobia: Ketakutan akan sekumpulan orang.
  • Surgerophobia: Ketakutan untuk menjalani suatu operasi.
  • Taphephobia: Ketakutan apabila dikubur hidup-hidup.
  • Telephonophobia: Takut pada telepon.
  • Teratophobia: Ketakutan akan melahirkan anak cacat atau anak yang menyerupai monster.
  • Thalassophobia: Ketakutan terhadap lautan.
  • Thanatophobia / Thantophobia: Takut pada kematian.
  • Theophobia: Ketakutan terhadap Tuhan.
  • Tocophobia / Maieusiophobia: Takut bila melihat kelahiran bayi.
  • Toxicophobia: Takut akan diracun.
  • Trichophobia: Ketakutan pada rambut atau bulu.
  • Triskaidekaphobia: Ketakutan pada bilangan 13.
  • Ufophobia: Ketakutan akan munculnya makhluk angkasa luar.
  • Vaccinophobia: Takut di suntik.
  • Verminophobia: Takut pada kuman.
  • Vermiphobia / Helminthophobia: Takut pada cacing.
  • Xenophobia: Ketakutan pada orang asing atau orang dari negara asing.
  • Zoophobia: Takut pada binatang.
  • dll

Walaupun ada ratusan macam phobia tetapi pada dasarnya phobia-phobia tersebut merupakan bagian dari 3 jenis phobia, yang menurut buku DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual for Mental Disorder IV) ketiga jenis phobia itu adalah:

  1. Specific phobia
  2. Social phobia
  3. Agoraphobia - takut kepada tempat terbuka (Claustrophobia - takut kepada tempat tertutup, masuk ke dalam specific phobia)

Ada beberapa teknik Untuk penyembuhan phobia:

  1. Hypnotheraphy: Penderita phobia diberi sugesti-sugesti untuk menghilangkan phobia.
  2. Flooding: Exposure Treatment yang ekstrim. Si penderita phobia yang ngeri kepada anjing (cynophobia), dimasukkan ke dalam ruangan dengan beberapa ekor anjing jinak, sampai ia tidak ketakutan lagi.
  3. Abreaksi: Si penderita phobia disuruh membayangkan stimulus yang ditakuti kemudian disuruh membayangkan reaksinya jika stimulusnya ada. Setelah itu dimotivasi untuk menghadapi stimulus yang ditakuti tersebut pada saat ini / sekarang.
  4. Desentisisasi Sistematis: Si penderita phobia disuruh rileks sampai serileks-rileksnya dan memejamkan mata. Terapis menghadirkan stimulus takut / cemas dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi secara bertahap dan pelan-pelan. Dalam menghadirkan stimulus dapat secara imajiner ataupun secara langsung.
  5. Reframing: Penderita phobia disuruh membayangkan kembali menuju masa lampau dimana permulaannya si penderita mengalami phobia, ditempat itu dibentuk suatu manusia baru yang tidak takut lagi pada phobia-nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar